photo kuu..

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

jam kuu...

Minggu, 02 Desember 2007

HITMAN..


Penembak sewaan yang dikenal dengan Agent 47
terjerat persekongkolan politik, dimana ia dikejar oleh Interpol dan militer Rusia saat dia menyusuri setengah dari daerah Eropa timur
Ia digaji sebuah kelompok yang dikenal sebagai "Si Agen" untuk membunuh demi uang


Jenis Film : ACTION
Pemain:
TIMOTHY OLYPHANT, DOUGRAY SCOTT, ROBERT KNEPPER
Sutradara:
XAVIER GENS
Penulis:
SKIP WOODS
Produser:
LUC BESSON, CHUCK GORDON
Produksi:
20TH CENTURY FOX
Homepage:
http://www.hitmanmovie.com/
Trailer:
http://www.hitmanmovie.com/
Durasi:
95 MIN

Quickei Express


Jojo (Tora Sudiro), seorang anak muda yang selalu bergonta-ganti pekerjaan di Jakarta. Ia sadar bahwa dirinya bodoh dan tak berarti. Namun Jojo tidak pernah lelah berusaha untuk memulai dari nol, sampai akhirnya ia terpuruk menajdi pegawai di tempat tambal ban. Disinilah Jojo bertemu dengan seorang lelaki tua kaya raya yang menawarkan pekerjaan di perusahaan “layanan escort” miliknya

Untuk menghindari serangan protes dari kelompok religius di Jakarta, lelaki ini menjalankan bisnisnya dengan kedok pizza delivery service bernama Quickei Express

Jojo bergabung bersama dua orang teman yang juga “anak baru” di Quickie Express, yaitu Marley (Amink) dan Piktor (Lukman Sardi). Dengan tampang dan keunikan mereka, tak lama kemudian mereka langsung menduduki posisi tinggi di perusahaan “escort” ini. Hidup mereka jauh lebih baik dan ternyata mereka menikmati pekerjaan mudah dan berkelas ini yang juga menghasilkan cukup banyak uang

Namun, kebehagiaan mereka justru terusik saat Jojo bertemu dengan seorang gadis mahasiswi kedokteran dan jatuh cinta padanya, dan menemukan hubungan antara sang gadis dengan salah satu tante pelanggan dan mafia Jan Pieter Gunarto

Quickie Express adalah sebuah film dark comedy yang penuh sindiran, bagaikan menggigit sepotong pizza yang terlihat lezat, tetapi ternyata alot bagaikan ban karet

Sabtu, 24 November 2007

bukti pemanasan gLobaL...


anda bisa lihat sendiri bukti gLobaL warMing..
dari tahun ke tahun..

iNgin menikah dengan nenek..

Ada seorang anak bernama Jono dia berumur 5 tahun. Suatu hari Jono berkata:

Jono: "Yah, Jono ingin menikah..."

Ayah: "Oh ya, dengan siapa?"

Jono: "Dengan nenek!"

Ayah: "Ha....ha...ha...ha...mana mungkin nenek kan ibuku?"

Jono: "Lho...sama saja kan ayah juga menikahi ibuku..."

Jumat, 16 November 2007

Benazir Bhutto dan Tutut

Mbak Tutut, anak Soeharto, sangat ambisius sekali untuk menjadi pemimpin negara, walaupun kemampuannya hanya begitu-begitu saja. Saking ambisinya, Tutut berusaha menghubungi orang-orang beken dunia untuk dimintai nasehat. Yang menjadi pilihan Tutut untuk dimintai nasehat adalah perdana menteri wanita Pakistan, Benazir Bhutto.

Pada konsultasi yang pertama melalui telepon, Tutut bertanya, "Mbak Benazir, coba tolong saya, bagaimana sih caranya untuk bisa menjadi presiden."

"Oh, itu mudah," ujar Benazir, "coba Mbak Tutut memakai kacamata seperti saya."

Tutut segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kacamata. Namun sudah sebulan menggunakan kacamata, tetap tidak dipilih mejadi presiden. Terus dia telepon lagi Benazir.

"Mbak Benazir, gimana nih," kata Tutut, "masak saya sudah memakai kaca mata, kok masih belum dipilih juga menjadi presiden."

"Oh, memang masih ada syarat yang lainnya sih," ujar Benazir, "coba Mbak Tutut memakai kerudung seperti saya."

Tutut segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kerudung. Ternyata berhasil, sesudah sebulan menggunakan kerudung, Tutut akhirnya diangkat menjadi menteri lauk-pauk (= menteri Soksial). Namun dasar rakus dan ambisius, Tutut tetap ingin mejadi presiden. Terus dia telepon lagi Benazir.

"Mbak Benazir, gimana nih," ujar Tutut di telepon, "masak saya sudah berkacamata dan berkerudung seperti Mbak Benazir, tetapi kok saya cuma dipilih jadi menteri. Gimana sih syaratnya supaya jadi presiden."

Dengan agak sungkan Benazir menjawab, "Memang sih, masih ada syarat yang lain, cuma yang ini paling berat dan mungkin anda tidak mampu melaksanakannya!"

Tutut karena penasaran dan ambisius, dengan semangat berapi-api bertanya lagi, "Ayo donk Mbak Benazir, katakan saja syarat itu, saya pasti akan melaksanakannya."

Benazir Bhutto tetap saja sungkan memberitahukan syarat yang terakhir itu, namun karena didesak oleh Tutut berkali-kali, akhirnya Benazir berkata, "Begini dik Tutut, supaya anda dapat menjadi presiden, anda harus mengikuti langkah saya yaitu bapak anda harus digantung seperti yang dialami bapak saya."

sejarah internet indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC [1].

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.

Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.

Sabtu, 10 November 2007

band luar negeri konser di sini...

Beberapa Band yang Pernah Mengguncang IndonesiaAvenged SevenfoldTennis Indoor Senayan, Jakarta7 Agustus 2007Avenged Sevenfold, band pengusung musik beraliran heavy dan rock metal asal California, Amerika Serikat, mengguncang publik Jakarta, Selasa (7/8) malam. Dalam pertunjukan yang berhajat di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, band ini menghadirkan sepuluh repertoir cadas yang mampu menghipnotis para remaja ibu kota Jakarta untuk bergoyang melepaskan energi muda mereka selama 1,5 jam. Kehadiran Avenged Sevenfold atau yang lebih sering disingkat A7X ini adalah yang kali pertama atau juga menjadi kota kedua di Asia setelah Jepang yang mereka singgahi. Walau masih perdana menyambangi Jakarta, namun, antusiasme para penggemar band ini ternyata sangat luar biasa di Indonesia. Dari 375 ribu tiket yang terdiri dari tiket seharga Rp 200 ribu untuk kelas tribun dan Rp 300 ribu penonton festival, tak satu pun yang tersisa alias seluruhnya laku terjual. Tak mengherankan, jika di atas panggung yang dikemas secara minimalis itu, sang vokalis, Matthew Shadows, memberikan apresiasinya kepada para penonton Indonesia.Band ini mengawali peruntungan dari indie label pada 1999, band ini ternyata mampu memikat pendengar setia musik cadas. Grup yang digawangi oleh M. Shadows (vocal), Zacky Vengeance (gitar), Synyster Gates (lead gitar), The Reverend (drum), Johnny Christ (bass) menghentak penonton yang mayoritas remaja dari berbagai kota di pulau Jawa seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya. Dalam penampilan perdananya di Indonesia, A7X membawakan sejumlah hit yang telah melambungkan pamor mereka untuk berbicara di bursa musik dunia seperti Beast and Harlot, Bat Country, Burn It Down, Chapter 4, Unholy Confessions, dan tentunya Seize The Day, lagu yang ternyata mampu membius para gadis-gadis yang saat itu hingga terharu dan menangis.Dragon ForceTennis Outdoor Senayan, Jakarta19 Mei 2007Dragon Force band yang didirikan tahun 1999 ini merupakan salah satu band beraliran power/progressive metal asal London, UK. Setelah sebelumnya terdengar kabar gagal datang, akhirnya band ini datang juga ke Indonesia dalam rangkaian tour album ketiga mereka “In Human Rampage”.Band ini sendiri sudah tidak asing bagi penggemar musik heavy metal yang terdiri dari ZP Threart (Lead vocals), Herman Li (Lead/Rhytim guitars & Backing vocals), Sam Totman (Lead & Rhytim guitars & Backing vocals), Dave Mackintosh (Drums & backing vocals), Vadim Pruzhanov (Keyboards & Backing vocals). Mereka mempertontonkan skill musik masing-masing personil yang cukup handal, seperti Herman Li yang tampil malam hari itu dengan penuh skill dan powerfull. Bermain dengan kecepatan yang tinggi, lirik lagu yang cukup unik dan melengking, beberapa aransemen backing vocal yang bervariasi, beat yang konsisten dan permainan yang memacu semangat tiap chorus-nya, permainan melodi gitar yang sedikit noise dan terkadang efek layaknya musik video games dan permainan keyboard yang keren, membuktikan konser ini tidak hanya sekedar "atraksi sirkus" dalam skala besar saja. Tanpa kendala mereka tampil dengan hentakan musik yang membuat seluruh penonton saat itu di festival maju ke depan panggung dan moshing mengikuti irama yang mereka mainkan.Lagu pertama sampai lagu terakhir mereka bawakan dengan sempurna, terkadang sentuhan gitar yang atraktif, suara efek gitar, bass dan keyboard yang asyik serta aransemen tempo seperti musik game sering mereka mainkan. Namun terlihat penonton malam itu tidak terlihat cukup agresif untuk mengikuti permainan mereka yang sebenarnya lebih menghentak. Penonton agak ragu-ragu untuk moshing, mereka lebih banyak diam mengamati permainan gitaris dan atraksi sang vokalis. Akhirnya lagu Through The Fire and Flames mereka mainkan setelah penonton meneriakkan kata-kata yang terdengan di konser “We want more...we want more...”.
koMuk sepii lawaSS..

akatsuki baNd...